Headlines News :

BERITA BLOG

Total Tayangan Halaman

"Orang Kecil Berbicara"

TEMAN BLOGGING

    KOMENTAR DARI FACEBOOK

    www.facebook.com/suriadinata1

    SIAPA YANG TERORIS?




    Ulama muda Jerman, Pierre Vogel, punya cara tersendiri bagaimana membantah tuduhan terhadap Muslim sebagai Terroris. Ulama mu'alaf yang bersyahadat tahun 2001 itu, dengan cara tercepat dan terbaik yang amat mengena bantahan dan menangkal dakwaan Muslim dengan terorisme.

    Dalam sebuah ceramahnya, ia menyampaikan bagaimana cara ia menyangkal tuduhan itu : 

    Siapakah yang menyulut perang dunia pertama? Apakah orang Islam?

    Siapakah yang menyulut perang dunia kedua? Apakah orang Muslim?

    Siapakah yang menjatuhkan bom atom atas Hiroshima? Apakah orang Islam?

    Siapakah yang membantai 20 juta suku Aborigin di Australia? Apakah orang Muslim?

    Siapakah yang membantai lebih dari 100 juta suku indian merah di Benua Utara Amerika? Apakah mereka orang Islam?

    Dan siapakah yang membantai lebih dari lebih dari 50 juta Indian merah di benua Selatan Amerika? Apakah mereka orang-orang Muslim?

    Siapakah yang menjadikan lebih dari 150 juta manusia dari Afrika sebagai budak (apartheid), Diantara 77 % dari mereka mati di perjalanan dan dikubur di lautan Atlantik? Apakah orang Islam?

    Bukan, bukan orang Islam. (Lalu siapa terorisnya?)

    Sebaik-baik ucapan adalah yang singkat dan mengena.
    Top of Form
    Bottom of Form

    Awas Ada Kristen Yang Meniru Persis Islam, Dari Shalat, Puasa Pakaian, Bahasa, Sampai Kesehariannya


    oleh Let's Learn About Islam pada 2 Juli 2011 pukul 15:21 ·
    Jangan kaget bila anda menemukan orang yang shalat, berjilbab atau berbaju muslim dg jubah atau peci, berbahasa arab, kaligrafi arab, dan lainnya yang sangat mirip dengan budaya Islam. Itulah sekte Kristen Ortodox Syiria (KOS). Ini cirinya 

    DASAR-DASAR AJARAN KOS MIRIP ISLAM
    1. KOS berpuasa bulan April, 40 hari (shaumil kabir) Untuk mengenang kesengsaraan Kristus.(Meniru Puasa Ramadhan)
    2. KOS memiliki puasa sunnah Rabu & Jum’at (Meniru Puasa Senin Kamis Islam)
    3. KOS wajib zakat 10% dari penghasilan kotor (Meniru Zakat Fitrah)
    4. KOS mewajibkan perempuan berjilbab & jubah menutup aurat hingga mata kaki. Dan yang pria berpeci dan bersarung



    5. Kitab Injil yang dipertahankan adalah terjemahan Injil Aramic-Arabic bahasa Indonesia.
    6. Pengajian KOS juga menggunakan tikar (lesehan), (Meniru gaya tradisional Islam)
    7. Cara Shalat persis Islam, hanya waktunya ada 7 yaitu sa'atul awwal (shubuh), sa'atuts tsalis (dhuha), sa'atus sadis (Zhuhur), sa'atut tis'ah (ashar), sa'atul ghurub (maghrib), sa'atun naum (Isya'), dan sa'atul layl (tengah malam/tahajud).

    Cara Shalat Kristen



    KOS menyusup ketengah masyarakat islam, dengan menyamar/menyerupai Islam
    1. Mengadakan Musabaqoh Tilawatil Injil (MTI) dengan menggunakan Alkitab/Injil berbahasa Arab (Mirip MTQ Islam)
    2. Mengadakan acara rawi dan shalawatan (Mirip pembacaan/pengajian syarah hadits)
    3. Mengadakan acara Nasyid, bahkan namanya Islami “Amin Albarokah“ & Qasidah Kristen (lirik arab berisi injil)


    4. Untuk menjadi pengikut KOS, jama’ah harus menjalani pembaptisan “Abuna Abraham Oo Men”.
    6. Terlihat sangat santun & membiasakan berbahasa Arab (Ana, Antum, Syukron, dsb).
    7. Membudayakan kaligrafi Kristen

    Metodologi da’wah yang menyerupai umat Islam karena KOS berasal dari Syria.
    - KOS tidak memakai 12 syahadat Iman Rasuli umat Kristen, diganti ”Qanun al-Iman al-Muqaddas”.
    - Penggunaan istilah islami, seperti ”Sayyidina Isa Almasih” (Yesus).
    - Mereka juga memakai Injil berbahasa Arab (Alkitab AlMuqaddas).

    - Prinsip ajaran KOS masih berputar sekitar masalah trinitas, adanya Tuhan bapak, tuhan anak dan tuhan ibu.
    - Dan juga Yesus peranakan Maria, memiliki sifat insaniyah (sifat seperti manusia): tidak tahu musim, (Mar 11: 13), lemah (Yoh 5:30), takut (Mat 26:37), bersedih (Mat 26:38), menangis (Yoh 11:35), tidur (Mat 8:24), lapar (Mat 4:2), haus (Yoh 19:28),dsb.

    Perbedaan Prinsip ajaran Islam dengan Kristen Ortodoks Syiria
    1. Islam menolak ketuhanan Yesus (Qs. Al Maaidah 72) dan mendudukan sebagai nabi, sedangkan KOS mengakui Yesus sebagai Tuhan.
    2. Islam berkeyakinan bahwa Tuhan itu tidak punya Ayah & Ibu (Qs. Al Ikhlash 3), sedangkan KOS berkeyakinan adanya Tuhan bapak, tuhan anak dan tuhan ibu. Maria sebagai Walidatul ilah (Ibu Tuhan).
    3. Islam memegang teguh kesucian nama & sifat Allah: Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, Allah Maha Mengetahui, Maha Kuat, Mha Melihat, Tidak tidur dan tidak serpa dengan makhlukya, dan sebagainya. Sementara KOS tidak kuasa membendung kekurangan-kekurangan dalam sifat kemanusiaan Yesus yang tertulis dalam Alkiab.

    Mengapa ini dilakukan oleh Kristen
    - Karena agama Kristen Ingin berkembang pesat seperti Islam, walau tanpa (kristenisasi)
    - Karena Kristen tidak ada kepastian cara peribadatan, hanya dari mitos, dongeng sebelum tidur
    - Cara ini dibuat untuk mengkaburkan /menjebak secara halus perbedaan antara agama Islam dan Kristen

     - Penggunaan logo Islami

    Dan tidak bisa dipungkiri lagi kejahatan berjubah, prostitusi berjilbab adalah umat yang menyamar ini/kristen demi membersihkan nama baik agamanya dan mengakui beragama Islam, demi memfitnah Islam?.

    Dan Remaja-remaja yang alim atau berjilbab melakukan freesex mengikuti Valentine's Day (acara kristen) adalah remaja Kristen ?

    Dan pelaku teroris adalah pelaku konspirasi yahudi kristen dan menyamar berjubah/cadar/janggut/aksesoris ala Islam?

    Semua jadi sulit dibedakan mana lawan mana kawan

    Oleh karena itu kita harus hati-hati sesuatu yang meyakinkan tampilannya, tetap berpegang pada Ajaran Islam yang murni (Sesuai sunnah-sunnah nabinya)

    PANDAI-PANDAILAH BERBHASA ARAB, TAHU ARTINYA DAN TULISANNYA, INSYA ALLAH TIDAK TERJEBAK

    Surat Tilang : Slip Merah atau Slip Biru ?


    Sekedar Info buat yang sering kena tilang :

    Arti Surat Tilang dari Polisi : 
    Surat tilang itu ada 2 macam: Slip merah dan Slip biru.

     SLIP MERAH artinya kita menyangkal telah melanggar peraturan dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di pengadilan. Biasanya untuk ini menunggu 2 minggu dan di pengadilan banyak calo, terjadi antrian panjang dan banyak oknum pengadilan yg melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang.


    SLIP BIRU artinya Kita mengakui kesalahan dan bersedia membayar denda. Kita tinggal transfer dana via ATM ke nomor rekening resmi Bank BUMN BRI. Setelah itu kita tukarkan bukti transfer dengan SIM/ STNK kita di Kantor Polsek terdekat dimana kita ditilang. Denda resmi KUHP mobil tidak lebih dari 50 ribu rupiah dan dananya resmi masuk Kas Negara. 

    Jadi, jika kena tilang, mintalah SLIP BIRU ya! (beberapa oknum polisi biasanya berdebat dahulu dengan kita & Kita tetap harus ngotot minta SLIP BIRU). Oknum Polisi biasanya membohongi kita dengan mengatakan SLIP BIRU tidak berlaku.
     Sampaikan argumen bahwa kita sudah lihat iklan tayangan masyarakat sosialisasi Tilang Kendaraan dari Humas POLRI di TV. 
    Dengan Slip Biru anda tdk perlu menunggu 2 minggu dan tidak perlu hadiri sidang di Pengadilan. 

    Langkah ini membantu negara mengikis korupsi dan kita tidak perlu sama sekali memberi Uang damai kepada Oknum Petugas Polisi tersebut. 
    Sebagai informasi dengan slip biru kita hanya membayar RP 36.000 (untuk denda resmi negara). 
    Tolong broadcast kepada banyak orang, info bagus ini dan Komisi III DPR RI sudah meminta Kapolri melalui Kadiv Humas, untuk sosialisasi info ini ke berbagai macam media masyarakat. Ayo berantas Korupsi..!!

    Suka ·  

    POLISI JUJUR

    Jum'at sore 5 Oktober 2012 , 7 orang anggota polisi dari Polda Bengkulu didampingi beberapa dari Polda Metro Jaya mendatangi Gedung KPK di Kawasan Kuningan Jakarta, dikomandani Direskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedi Rianto. Tujuannya akan "menangkap"  Kompol Novel Baswedan , penyidik KPK, dengan tuduhan terlibat pembunuhan pada tahun 2004 di wilayah hukum Polda Bengkulu.
    Novel yang pada waktu itu (1999 s/d 2005) menjabat Kasatserse berpangkat Iptu dituduh terlibat langsung atas peristiwa penembakan tiga orang pencuri sarang burung walet yang mengakibatkan salah seorang pencuri meninggal. Baik polisi maupun KPK membenarkan bahwa kasus itu sudah diselesaikan melalui sidang disiplin POLRI, dan Novel bersama anak buahnya dinyatakan bersalah. Sedang kasus penembakan yang mengakibatkan orang meninggal (tindak pidana pembunuhan) sama sekali tidak dijelaskan (?). Itu terjadi tahun 2004.

    Saat ini Novel Baswedan bertugas sebagai penyidik KPK dengan pangkat Komisaris Polisi (Kompol). Trek rekor di KPK sangat cemerlang. Dia berhasil mengungkap berbagai kasus besar seperti Kasus Hambalang, Kasus Pengadaan Al-Quran di Kementerian Agama, Kasus Bupati Buol , Kasus Siti Hartati Murdaya dan terakhir Kasus Pengadaan Simulator SIM di mabes Polri yang melibatkan mantan Dirlantas Irjen Pol Djoko Susilo. Dalam kasus terakhir ini Novel menjabat sebagai ketua tim. 

    Dimata masyarakat, tindakan polisi tersebut terkesan mengada-ada, dicari-cari. Soalnya, siang harinya KPK memanggil dan memeriksa Jendral Polisi berbintang dua Djoko Susilo sebagai tersangka. Sebelumnya, DS mangkir dari panggilan KPK dengan alasan sedang menunggu  fatwa Mahkamah Agung.
    Sejak KPK menetapkan Jendral itu sebagai tersangka korupsi di Dirlantas Polri yang merugikan keuangan negara ratusan milyar itu, hubungan Polri dengan KPK terlihat tegang. Salah satunya dengan upaya menarik puluhan penyidik polri di KPK  Banyak hal yang sebenarnya bersifat teknis dimunculkan ke publik agar publik tau alasan-alasan polri menarik penyidiknya dari KPK. Alasannya memang benar dan rasional.
    Tapi buat masyarakat Indonesia yang sudah sangat jengkel dengan ulah para koruptor, alasan-alasan rasional tadi justru menjadi tidak rasional, mengingat tenaga mereka (penyidik polri di KPK) sedang digunakan negara dalam rangka memberantas korupsi.

    Kembali ke persoalan penangkapan Novel. Diatas sudah dijelaskan bahwa posisi Novel sedang dibutuhkan negara. Dia sedang menangani kasus-kasus besar. Tiba-tiba muncul "polisi jujur" dengan mengatakan kepada publik bahwa dengan telah diselesaikannya kasus tahun 2004 itu melalui kode etik profesi, tidak berarti kasus pidananya terhenti. Statemen itu "benar" dan seharusnya begitu. Logika-logika hukum yang dikemukakan polri, yang mengatakan bahwa kasus itu pidana murni, baik yang disampaikan Kombespol Dedi Rianto maupun Kabareskrim Irjen Sutarman, semuanya benar. Tapi, bapak-bapak polisi ini sulit mengerti, atau berpura-pura tidak mengerti, bahwa bukan disitu persoalannya. Tapi , mengapa kasus yang sudah 8 (delapan) tahun "tertunda" itu tiba-tiba diangkat , ketika orang yang dianggap terlibat itu sedang mengerjakan tugas negara yang sangat istimewa. Alasannyapun sangat janggal, bahwa ada tekanan dari masyarakat dan korban untuk melanjutkan perkara ini. Mengapa polisi tidak memprosesnya dulu tahun 2004. Toh itu tindak pidana. 

    Bila benar POLISI mendukung upaya pemberantasan korupsi di negeri ini, tentunya peristiwa itu tidak boleh terjadi. Soal Novel Baswedan yang juga anggota polisi yang dituduh melakukan pembunuhan dikala menjalankan tugas sebagai polisi di polda Bengkulu , mau diproses hukum ,silahkan. Itu kewenangan dan kewajiban polisi. Tapi jangan lukai hati rakyat banyak ini dengan tindakan-tindakan yang hanya mementingkan kelompok semata. Toh apa yang dilakukan polisi itu bukan untuk polisi tapi untuk masyarakat bangsa Indonesia.



    Segeralah kembali kepada ajaran Islam yang benar.


    oleh : Kasim Suriadinata,S.Pd

    Penduduk Republik ini sebagian besar beragama Islam. Statistik tahun 60-an menyebutkan 90 % dari penduduk Indonesia  beragama Islam. Meski belakangan, angka itu jauh menurun. Tapi yang jelas bahwa ummat Islam merupakan bagian terbesar (mayoritas), yang penyebarannya merata di seluruh propinsi. Oleh karena itu, penganut agama lain sering merasa terkucil dan mungkin merasa terintimidasi karena jumlah mereka tidak terlalu banyak.
    Kondisi ini sering dimanfaatkan beberapa pihak untuk mencapai tujuannya, terutama politik dan ekonomi. Ummat Islam Indonesia  yang “banyak” itu menjadi objek  pasar global yang terus menerus dikumandangkan kekuatan ekonomi global dengan sistem ekonomi liberalnya. Dalam kontek politik, ummat Islam berkali-kali menjadi objek untuk mendukung partai politik atau tokoh politik dengan mengedapankan icon-icon Islam, terutama ketika kampanye, padahal yang sebenarnya partai politik atau tokoh politik tersebut tak memiliki sedikitpun tujuan untuk membangun ummat Islam dengan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam. Memang ada bebebrapa partai politik atau tokoh politik yang mengarah kesana, tapi terkadang setelah mereka duduk dan berkuasa menjadi lupa.
    Pertanyaannya, mengapa ummat Islam yang banyak ini, menjadi sangat mudah dijadikan objek kepentingan orang lain ?
    Ada beberapa hipotesa untuk menjawab pertanyaan diatas.

    Pertama : Ummat Islam Indonesia sebagian besar menganut Islam melalui proses kultur. Ketika dia lahir ke dunia dari ibu bapaknya yang beragama Islam maka akan otomatis menjadi muslim (diakukan beragama Islam).

    Kedua : Sebagian (besar)ummat Islam Indonesia kurang memiliki semangat untuk mempelajari Islam  yang sebenarnya. Dengan demikian,  pemahaman dan pengetahuan tentang islam di kalangan ummat Islam sendiri sangat terbatas.

    Ketiga : Para mubaligh, ulama, ustadz sering memberikan pemahaman yang tidak seimbang tentang betapa pentingnya menguasai seluk-beluk kehidupa di dunia, dengan berbagai aspeknya  ; sosial, budaya, ekonomi, politik dan aspek-aspek lainnya. Mereka cenderung berorintasi pada soal “keakheratan” dengan stimulus “pahala”. Padahal Islam mengajarkan kepada ummat manusia untuk hidup selamat dan sejahtera di dunia dan mendapat keselamatan dan kebahagiaan di akhirat.

    Keempat : Ummat Islam Indonesia  kurang mempelajari sejarah , tentang bagaimana Islam diturunkan Allah SWT kepada ummat manusia, sejak Adam as sampai Nabi terakhir Muhammad SAW, dan bagaimana pula perkembangan ummat Islam setelah wafat Rosulullah SAW.

    Kelima : Ummat Islam Indonesia memang sudah diracuni faham yang sengaja ditancapkan oleh penjajah (Belanda) ketika penjajah ingin menguasai Aceh yang islamnya sangat kuat dan sulit ditaklukkan. Belanda mengirim seorang bernama Snouck Hurgronje, seorang profesor ahli hukum di Negeri Belanda. Sebelum diterjunkan di Aceh (Indonesia), Snouck Hurgrunje “disekolahkan “ dulu di Mekah untuk belajar tentang Islam. Karena kecerdasannya, dalam waktu yang tidak terlalu lama, dia sudah sangat pandai dan faham tentang Islam. Dia fasih berbahasa Arab, fasih membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, fasih pula membacakan hadits-hadits. Dia sangat faham tentang ilmu fiqh. Bahkan penampilannya pun, kita  tak akan menyangka kalau dia adalah seorang kafir yang akan menikam ummat Islam Aceh (Indonesia). Ketika dia terjun ke masyarakat Aceh , Snouck Hurgronje berganti nama menjadi Syeh Abdul Gafar. Bahkan ketika berkunjung ke Banjarmasin, dia dielu-elukan dengan sambutan dan penghormatan luar biasa sebagai ulama dari Mekah.  

    Kiprah penyamaran kafir penjajah yang berubah nama menjadi Syeh Abdul Gafar itu terus berlanjut ke Pulau Jawa. Dia menikah dengan seorang perempuan anak petinggi di Bandung. Dia juga mengawini perempuan anak seorang Kiyai  pemimpin sebuah Pondok Pesantren di Banten. Dari perkawinan-perkawinan itu dia menadapatkan turunan, yang sampai saat ini masih ada. Dalam “perjuangan kafir penjajah”nya itulah dia menyebarkan ajaran-ajaran agar ummat Islam jangan memperhatikan dunia. Curahkanlah semua kekuatan untuk akhirat saja.

    Keenam : Pengaruh global yang memang sudah terencana dalam skenario besar untuk menguasai dunia. Gerakan ini dilakukan oleh organisasi orang-orang Yahudi. Salah satu organisasi yang menjadi alat perjuangannya adalah “Free Masonry”. Pengaruh gerakan tersebut di Indonesia sudah sangat terasa. Mereka bergerak melalui saluran-saluran politik, ekonomi dan budaya. Para pemimpin negara / pemerintahan dan pelaku bisnis di seluruh dunia tidak akan luput dari pantauan mereka untuk dipengaruhi dan dikuasai. Dalam hal budaya, sudah sangat jelas, betapa bangsa ini sudah hampir tidak mengenal budaya kita sendiri, setelah generasi kita terus menerus disuguhi budaya mereka, yang jika diukur dari kesenangan, tentu lebih menarik.

    APA YANG HARUS KITA LAKUKAN ?
    Setelah kita tahu kondisi diatas tentu harus ada upaya-upaya ,baik perorangan (diri sendiri) maupun kelompok (organisasi), dengan tujuan  untuk memahami Islam yang sebenarnya. Saya menggunakan istilah “islam yang sebenarnya” ,pengertiannya sebagai berikut :
    Bahwa yang dimaksud adalah ; “ Islam yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, sejak beliau mendapat wahyu pertama hingga beliau wafat.”  Selama itulah beliau mendapat amanah Allah (Al-Qur’an) dan mengajarkannya kepada ummat manusia melalui ucapannya, perbuatannya dan ketetapannya (qauliyah, fi’liyah dan takririyah) yang disebut Sunnah.  Dan itulah ajaran Islam yang sebenarnya. Mengapa saya begitu ektrim menggunakan istilah itu. Saya berkeyakinan bahwa Islam diturunkan kepada Muhammad SAW. tIdak kepada Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra, Ali,ra, atau siapapun. Jadi ketika para Sahabat Nabi yang saya sebut diatas dan para sahabat lainnya mengajarkan Islam kepada generasinya, dia berda’wah menyampaikan apa-apa yang dia lihat, yang dia dengar dan yang dia rasakan ketika Rosulullah mengajarkan Islam kepadanya. Para sahabat adalah orang-orang yang sangat mulia dan mudah-mudahan dimuliakan Allah SWT karena posisinya yang selalu mendampingi Rosul dalam menyampaikan risalah Islam. Walau demikian, mereka tidak boleh mengambil keputusan yang bersifat “addin” tanpa ada perintah atau petunjuk dari Rosulullah Muhammad SAW. Makna dari uraian diatas ialah bahwa Islam yang sebenarnya adalah “Al-Qur’an dan As-Sunnah”.
    Berikutnya, kita harus memahami dan meyakini bahwa segala kebaikan yang kita lakukan didunia (tentu dengan landasan aqidah dan syariah Islam) akan mendapat pahala di akhirat nanti.
    “Segala kebaikan yang kita lakukan didunia” yang saya maksud adalah bukan hanya ibadah mahdoh tapi juga perilaku yang dibutuhkan oleh manusia dalam mengurus komunitas (keluarga, lingkungan, bangsa, negara bahkan kehidupan ummat manusia di dunia ini. Selama ini kita banyak menyerahkan persoalan-persoalan keduniaan kepada orang lain. Mereka urusi dan kuasai urusan politik, mereka urusi urusan teknologi, mereka urusi urusan ekonomi, mereka urusi urusan budaya. Akhirnya, kita didikte mereka dalam hal politik, ekonomi, teknologi, budaya. Dalam tulisan ini saya ingin mengajak kaum muslimin untuk bangkit dari kondisi ini. Terutama kepada generasi muda, segeralah pelajari Islam yang sebenar-benarnya. Pelajari Al-Qur’an dengan tuntas, pelajari Kitab-kitab Hadits (tentu hadits-hadits yang tingkatannya bisa dijadikan hujjah). Jangan separo-separo atau setengah-setengah, sebab bisa menyebabkan salah pengertian. Salah satunya adalah bahwa Islam mengajarkan perdamaian antar sesama manusia, perdamaian antar ummat walau berbeda agama, islam mengajarkan saling tolong menolong. Dan ingat, Islam tidak mengajarkan kekerasan, apalagi anarkisme.  Islam tidak mengajarkan untuk menyakiti diri sendiri, apalagi orang lain. Islam tidak mengajarkan kebencian apalagi yang didasarkan pada kedendaman. Islam mengajarkan agar melindungi orang-orang yang lemah, termasuk kelompok minoritas.  Sungguh indah Islam bila diimplementasikan oleh orang-orang yang memahami benar tentang Islam . Selama ini Islam banyak diimpiltrasi orang-orang yang memang ingin menghancurkan Islam. Mereka hancurkan Islam dari dalam. Hingga muncul stigma-stigma bahwa Islam adalah agama kekerasan, jihad diartikan sebagai pembunuhan-pembunuhan. Islam menjadi agama yang sangat menakutkan, mengerikan.

    Wahai ummat Islam, terutama generasi muda. Segeralah kembalikan citra Islam kepada citra yang benar. Segeralah kembali kepada ajaran yang benar , Al-Quran dan As-Sunnah.

    Penulis adalah ; Ketua Yayasan Pendidikan Islam Ikhwanul Muslimin.




    Sebuah Analisa Atas Kemenangan Jokowi-Ahok

    Bagian Pertama
    Penulis : Kasim Suriadinata
    Kamis 20 September 2012 Jakarta menyelenggarakan Pilkada Gubernur DKI putaran kedua. Warga DKI berbondong-bondong mendatangi TPS masing-masing yang tersebar di seluruh wilayah DKI untuk melaksanakan hak pilih mereka menentukan pilihan, siapa pemimpin mereka untuk lima tahun mendatang.
    Ada dua pasangan tersisa , setelah diputaran pertama ada 6 pasangan yang hasilnya tidak memperoleh suara 50 % + 1. Di peringkat atas ada Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Basuki Tjahya Purnama (Ahok) yang memperoleh suara 43 % dan dan diperingkat dua Fauzi Bowo (Foke) yang berpasangan dengan Nahrowi Ramli (Nara), yang memperoleh suara 34 %.  Dua pasang inilah yang maju pada putaran kedua, berebut simpati warga DKI untuk  dapat menduduki posisi DKI 1 dan DKI 2.
    Fauzi Bowo & Nahrowi mendapat dukungan partai-partai besar ; Demokrat, Golkar, PKS, PPP ada di dalamnya. Disamping itu , organisasi-organisasi masyarakat berbasis kedaerahan (Betawi) dan yang berbasis keagamaan (Islam), kompak memberikan dukungan penuh pada Foke &Nara. Sebagai calon "incombent" dia juga mendapat dukungan dari aparatur di bawahnya. Sedang Jokowi&Basuki hanya didukung satu partai besar yaitu PDIP dan satu partai menengah yaitu Gerindra. Tidak terlalu banyak ormas-ormas  yang secara eksplisit memberikan dukungan padanya.
    Bila dilihat dari komponen-komponen pendukung, Foke & Nara memiliki kesempatan yang paling bagus dan bagi para pendukungnya menjadi ukuran optimis menang. Tapi apa yang terjadi, walaupun pada saat artikel ini ditulis, kemenangan Jokowi & Basuki baru dinyatakan menang menurut penghitungan cepat (quik qount) yang dilakukan lembaga-lebaga survey. Lembaga Survey Indonesia (LSI) mencatat 53,81 % suara memilih Jokowi & Basuki dan 46,19 % untuk Foke & Nara. Sedang menurut Indo Barometer, 54,11 % untuk Jokowi & Basuki dan 45,89 % untuk Foke & Nara.
    Berkaitan dengan perolehan angka ini, Fauzi Bowo sempat menelpon Joko Widodo untuk menyampaikan ucapan selamat, walaupun kemenangan yang sebenarnya adalah hasil penghitungan suara yang akan dilakukan KPUD DKI dan akan diumumkan secara resmi.

    Fenomena apa yang terjadi ?
    Jauh sebelumnya, banyak orang memperkirakan bahwa pasangan Jokowi & Basuki tidak akan mampu menandingi pasangan Foke & Nara. Alasannya ? Pasangan itu punya titik-titik lemah, yaitu ;
    Pertama ; Baik Joko Widodo maupun Basuki Tjahya Purnama bukanlah penduduk DKI. Joko Widodo adalah Walikota Solo, yang sampai saat ini dia masih memegang jabatan itu. Basuki Tjahya Purnama(Ahok) ialah mantan Bupati Buton Timur. Dia dari etnis Tionghoa dan beragama non Islam.
    Kedua ; Dukungan politik sangat kecil dibanding dukungan politik kepada Foke & Nara
    Ketiga : Keduanya pejabat-pejabat yang posisinya notabene dibawah gubernur, dan belum berpengalaman "bertanding" di level pilgub.

    Sedangkan bagi pasangan Foke&Nara titik-titik tersebut sangat kuat dan rapat. Mereka penduduk DKI, etnis setempat (Betawi), beragama Islam. Tidak heran ketika masyarakat DKI yang kental ke"Betawian" nya dan religius mendukung habis-habisan atas pasangan tersebut. Bahkan bagi masyarakat Betawi yang sangat kental keagamaannya (Islam) ketika berhadapan dengan "pendatang yang ingin menguasai Jakarta" dan beragama lain, dianggap bukan hanya disaingi, tapi harus dilawan. Terbukti dengan adanya isu-isu sara .(walaupun kasus Rhoma Irama tidak bisa dikategorikan SARA) . Selain itu Fuzi Bowo adalah pejabat yang sudah sangat menguasai level ini. Dia adalah Gubernur DKI dan sebelumnya menjabat Wakil Gubernur.

    Lalu, mengapa penduduk DKI lebih banyak memilih Jokowi & Basuki yang disebut "pendatang yang ingin menguasai Jakarta" dan beragama lain" ? Inilah pertanyaan yang harus dijawab dengan argumen-argumen kuat yang dapat dijadikan pembelajaran bagi bangsa ini dalam melakoni politik kebangsaan dan politik kenegaraan.




    Pendidikan Karakter Bangsa (Bag. II)

    Keteladanan 
    Untuk mengubah pola berpikir,bersikap dan berperilaku bukanlah perkara mudah. Dan itu memerlukan waktu panjang dan berkesinambungan. Perlu motivasi kuat serta stimulus yang rasional dan menarik. Ini harus dirancang dengan baik yang kemudian dipahami benar oleh orang-orang yang terlibat, terutama "guru". Guru menjadi tumpuan utama dalam upaya ini. Dengan demikian, diharapkan para guru memainkan peran optimal dengan membekali diri , tentu dengan ilmu dan nilai-nilai yang akan diterapkan kepada anak didiknya, sehingga menjadi pigur yang diteladani oleh semua muridnya. 
    Untuk mencapai tingkat keteladanan ,tentu memerlukan kesungguhan. Dari hal-hal besar sampai hal-hal kecil sikap dan perilaku guru harus memiliki nilai positif dan berupaya meminimalisir hal-hal yang negatif. Dan itu harus terefleksi di kehidupan sehari-hari, tidak kamuflase (berpura-pura), baik di depan anak didik maupun diluar perhatian anak didik. Berat, memang. Tapi itulah resiko jabatan profesi guru bila ingin memperoleh hasil didik yang baik.
    Sayangnya, interaksi antara guru dengan muridnya hanya beberapa jam saja. Rata-rata 5 atau 6 jam perhari, dari 24 jam kehidupan.

    Peran Orang Tua
    Para ahli pendidikan sepakat, bahwa sikap dan perilaku orang tua sangat mempengaruhi perkembangan sikap dan perilaku anak-anaknya. Logikanya, kedua orang tuanyalah yang pertama-tama dikenal anak, dan bersentuhan secara sosial maupun psikologis dengan waktu yang paling banyak pula.
    Oleh karena itu, bila kita menginginkan karakter anak-anak kita bagus, memiliki nilai-nilai moral, agama dan bermasyarakat, yang pada ujungnya berkarakter sebagai warga negara Indonesia yang baik, maka peran orang tualah yang paling menentukan.

    Pendidikan Moral di Sekolah
    Banyak pengamat pendidikan yang menilai bahwa proses pendidikan di sekolah terlalu berorientasi pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif). Keberhasilan belajar diukur dari hasil-hasil "ulangan" tertulis.
    Aspek moral dan budi pekerti kurang menjadi pertimbangan. Akibatnya, nilai-nilai moral dan budi pekerti anak didik menjadi bias dan samar. Untuk mempertegasnya mereka mencari sendiri nilai-nilai yang didapatnya dari pergaulan dan cenderung dari yang mereka anggap modern. Bila sudah terjadi begini, maka generasi mendatang akan menjadi sasaran empuk bagi pengembang budaya asing. Cara bicara, cara berpakaian, cara berperilaku dan terutama cara berfikir.

    Uraian yang saya tulis diatas paling tidak menggambarkan rasa kekhawatiran saya terhadap generasi mendatang, yang dinilai telah jauh meninggalkan "keIndonesiaan". Dan, orang lainpun banyak yang memiliki penilaian yang sama. Salah satu buktinya adalah ketika pemerintah (Kemendikbud) mencanangkan pendidikan Karakter Bangsa  yang salah satu alasannya adalah kekhawatiran generasi mendatang sudah melupakan rasa kebangsaannya.
    Sayangnya, saya belum bisa memahami benar konsep seperti apa Pendidikan Karakter Bangsa yang akan diterapkan kepada anak didik. Dan sudah siapkah para guru mengaplikasikan konsep tersebut.



    Pendidikan Karakter Bangsa (Bag I)

    Di kalangan dunia pendidikan kita saat ini lagi "trend" kata "pendidikan karakter bangsa". Istilah ini banyak menjadi topik pembicaraan, bembahasan dan diskusi di kalangan praktisi pendidikan, mengingat konsep ini membawa angin perubahan dalam melaksanakan proses pendidikan terutama di sekolah-sekolah. 
    Saya mencoba menganalisa konsep tersebut dengan alam pikiran , keinginan, wawasan dan pengetahuan sendiri yang serba terbatas. 
    Konsep itu terdiri dari 3 kata ; pendidikan, karakter dan bangsa.

     1. Pendidikan
    Pendidikan adalah proses terencana untuk mengembangkan kemampuan peserta didik menuju ke arah yang lebih sempurna (kedewasaan). Dalam kontek pendidikan formal, proses pendidikan dilaksanakan oleh perangkat pendidikan, dan "guru" merupakan perangkat yang paling dominan. Di masyarakat kita masih sangat melekat bahwa hasil pendidikan sangat tergantung pada guru.Guru menjadi figur sentral di tengah-tengah muridnya. Dia menjadi pusat perhatian setiap saat. Ada pepatah, "guru kencing berdiri, murid kencing berlari". Murid cenderung melakukan proses imitasi terhadap gurunya. 

     2. Karakter 
    Karakter adalah pola-pola sikap dan perilaku yang melekat pada individu-individu. Karakter seseorang bisa bawaan dan bisa pula hasil latihan-latihan atau pembelajaran. Namun banyak orang berpendapat bahwa karakter sesorang sangat dipengaruhi lingkungannya. Saya berpendapat, ada 3 tahapan lingkungan yang membentuk karakter seseorang. Pertama ; keluarga, kedua ;lingkungan tempat tinggal dan pergaulan,dan ketiga : lingkungan sekolah. Ketiganya mampu memoles dan membentuk pola bersikap dan berperilaku seseorang. Ibu dan bapak adalah orang-orang yang pertama dikenalnya.Jadi, sangat pasti, orang tua (keluarga) menjadi penentu pembentukan karakter seseorang untuk pertama kali. Selanjutnya,lingkungan anak tinggal sehari-hari mampu memoles dan membentuk karakter. Dan yang terakhir adalah lingkungan sekolah tempat dia bersekolah. Jadi menurut saya, sekolah bukanlah lingkungan yang paling dominan dalam membentuk karakter seseorang, walaupun saya juga yakin bahwa sekolah bisa memoles dan membentuknya. 

    3. Bangsa 
    Bangsa yang dimaksud tentu bangsa Indonesia, yang ber "PANCASILA", "BHINEKA TUNGGAL IKA" , NKRI, dan icon-icon lainnya. Sebagai bangsa yang berPANCASILA tentu diharapkan bangsa yang mempercayai dan mengimani adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai konsekuensinya, memiliki sikap dan perilaku peri kemanusiaan yang adil dan beradab,sikap dan perilaku persatuan Indonesia,sikap dan perilaku demokrasi dengan prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dan permusyawaratan dan sikap dan perilaku adil. BerBHINEKA TUNGGAL IKA artinya diharapkan agar bisa memahami dan menyadari bahwa ikatan bangsa ini didasari atas satu kepentingan, walau kita berbeda suku, budaya bahkan agama. 

     Dengan demikian bisa dikatakan bahwa "pendidikan karakter bangsa " adalah upaya sadar dan terencana untuk mengembangkan kemampuan anak didik menuju keadaan yang lebih sempurna , dilakukan perangkat pendidikan agar terbentuk sikap dan perilaku yang ber "Pancasila", ber "bhineka tunggal ika" dan icon-icon bangsa lainnya.

    Jalalaudin Rahmat Tantang Sunny Indonesia

    JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Dewan Syura Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rahkmat di acara “Milad ke 63 kang Jalal: Napak Tilas Perjalaanan Syiah Kang Jalal” di Kemang VI no 9, Kemang Raya, Jakarta, Rabu malam (29/08/2012) menyatakan jika orang-orang Syiah adalah pemberani dan merasa bangga jika bisa mengalirkan darah bersama Imam Husein.


    Bahkan seraya menantang ia mempertanyakan apa perlu memindahkan konflik Sunni-Syiah di Irak ke Indonesia. “Saya kira kelompok Syiah tidak sebagus dalam tanda kutip kelompok Ahmadiyah, kita adalah sebuah kelompok keagamaan yang mendunia, jadi berbeda dengan kelompok Ahmadiyah yang menyambut pukulan yang mematikan itu dengan senyuman. Orang-orang Syiah pada suatu saat tidak akan membiarkan tindakan kekerasan itu terus menerus terjadi. Karena buat mereka, mengorbankan darah dan mengalirkannya bersama darah Imam Husein adalah satu mimpi yang diinginkan oleh orang Syiah. Saya tidak bermaksud mengancam ya tapi apakah kita harus memindahkan konflik Sunnah-Syiah dari Iraq ke Indonesia? Semua itu berpulang pada pemerintah,” ucapnya seperti dikutip hidayatullah.com.


    Menanggapi pernyataan Jalaluddin Rakhmat, Fauzan Al Anshori menilai selama ini Jalaluddin Rakhmat pada awalnya bertaqiyah tanpa menampakkan ke-syiahannya, namun kini ia telah terang-terangan menyatakan dirinya sebagai seorang Syi’i (Syiah).


    Lebih dari itu kini pria yang biasa dipanggil kang Jalal itu sudah berani menantang umat Islam di Indonesia.


    Oleh sebab itu ia mengimbau agar umat Islam berhati-hati dengan taqiyah aliran sesat Syiah yang menggembar-gemborkan persatuan. Sebab tak mungkin bersatu antara ajaran Ahlus Sunnah yang memuliakan sahabat dengan Syiah yang mencaci maki sahabat.


    “Saya ingin katakan kepada kaum muslimin di Indonesia ini yang mayoritas Sunni, hati-hati! Ketika mereka dalam keadaan lemah, mereka terus bertaqiyah, kita bersaudara, yang digembar-gemborkan bahasa persatuan. Tetapi anda harus tahu wahai kaum muslimin Ahlus Sunnah, bagaimana mungkin bisa bersatu, antara orang yang memuliakan sahabat dengan orang yang mencaci maki sahabat,” ungkap pimpinan Pondok Pesantren Anshorullah, Ciamis ini kepada voa-islam.com, Jum’at (31/8/2012).


    Ia melanjutkan, setelah Syiah mulai kuat maka mereka akan menunjukkan kekuatan dan siap menantang perang seperti apa yang dinyatakan Jalaludin Rakhmat.


    “Setelah mereka kuat dan sekarang mereka mulai menunjukkan kekuatan itu, dengan ucapan Jalaludin Rakhmat seperti itu sebenarnya dia menantang. Karena dia menantang, saya katakan; ‘anda jual, kami borong.’ Kami siap kapan pun anda memindahkan konflik itu ke Indonesia!” tegas anggota Masyarakat Peduli Syariah (MPS) ini.


    Selain itu ia juga mengingatkan kaum muslimin di negeri ini agar waspada terhadap Syiah, sebab jika Syiah mulai kuat dan memang kekuasaan maka perlakukannya lebih jahat daripada Amerika.

    “Jangan sampai umat Islam Ahlus Sunnah ini dibantai oleh Syiah ketika mereka sudah menguasai kekuasaan. Ngeri sekali, kalau sudah Syiah memegang kekuasaan itu lebih jahat daripada Amerika, anda lihat sendiri tragedi di Suriah, itu lebih jahat dari Amerika,” imbuhnya. [Ahmed WIdad]

    Freeport : Royalty 1 % ?

    Sebuah catatan : Thn 2010 PT Freeport Indonesia membayarkan royalti taun itu kepada pihak pemerintah kita sebesar 94 juta dollar AS (bila diconvert ke rupiah dengan kurs 9000 = 846 milyard rupiah). Jumlah sebesar itu hanya 1 % dari seluruh keuntungan pertahun , sesuai dengan kontrak kerja yang ditanda tangani Pemerintah Indonesia dengan PT Freeport.
    Artinya : Keuntungan yang diraih perusahaan Amerika itu dalam setahun =
    99 x 94 juta $ = 9.306 juta $. Bila dirupiahkan menjadi sekitar Rp.83.754.000.000.000,- (83,7 triliun rupiah).
    Kabarnya berkaitan dengan kunjungan Menlu Hillary Clinton di Jakarta semalam (Senin,3/9/12), ada juga dibicarakan hal itu. Kabarnya , disetujui kenaikan royalti dari 1 % menjadi 3,7 %. Lumayan.
    Kapan kita dapat 100 %.
    Perlu diketahui bahwa kontrak kerja antara Pemerintah RI dengan PT Freeport Indonesia ditandatangani sampai tahun 2041.

    Gara-Gara Iddah, Pemimpin Yahudi Masuk Islam

    Robert Guilhem
    AMERIKA -- Robert Guilhem, pakar genetika dan pemimpin yahudi di Albert Einstein College menyatakan dengan tegas soal keislamannya. Dia masuk Islam setelah kagum dengan ayat-ayat Al-Quran tentang masa iddah wanita muslimah selama tiga bulan. Massa iddah merupakan massa tunggu perempuan selama tiga bulan, selama proses dicerai suaminya.

    Seperti dikutip dari societyberty.com, hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan, massa iddah wanita sesuai dengan ayat-ayat yang tercantum di Alquran. Hasil studi itu menyimpulkan hubungan intim suami istri menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik khususnya pada perempuan.

    Dia mengatakan jika pasangan suami istri (pasutri) tidak bersetubuh, maka tanda itu secara perlahan-lahan akan hilang antara 25-30 persen. Gelhem menambahkan, tanda tersebut akan hilang secara keseluruhan setelah tiga bulan berlalu. Karena itu, perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik khusus laki-laki lainnya setelah tiga bulan.

    Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan Muslim Afrika di Amerika. Dalam studinya, ia menemukan setiap wanita di sana hanya mengandung sidik khusus dari pasangan mereka saja.

    Penelitian serupa dilakukannya di perkampungan nonmuslim Amerika. Hasil penelitian membuktikan wanita di sana yang hamil memiliki jejak sidik dua hingga tiga laki-laki. Ini berarti, wanita-wanita non-muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahannya yang sah.

    Sang pakar juga melakukan penelitian kepada istrinya sendiri. Hasilnya menunjukkan istrinya ternyata memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya.

    Setelah penelitian-penelitian tersebut, dia akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia meyakini hanya Islam lah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia yakin bahwa perempuan muslimah adalah yang paling bersih di muka bumi ini.

    Sumber : ROL

    Injil Barnabas kuno bertinta Emas ditemukan di Turki...!!

    Kitab Injil Kuno

    Sebuah Injil rahasia yang berisi pernyataan, Yesus (Isa ‘alaihi salam) yakin tentang kedatangan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam (SAW) ke dunia ditemukan di Turki. Penemuan ini telah menjadi “perhatian serius” Vatikan.

    Paus Benedict XVI mengatakan ingin “melihat” Kitab yang telah berusia sekitar 1.500 tahun itu, yang banyak orang mengklaim bahwa itu adalah Injil Barnabas, yang telah disembunyikan oleh negara Turki selama 12 tahun, seperti yang dilaporkan Daily Mail.

    Kitab tersebut adalah salinan Injil yang ditulis dengan tinta emas, ditulis dalam bahasa yang diyakini bahasa asli Yesus, bahasa Aram (bahasa sekitar 3.000 tahun lalu yang mirip dengan bahasa Arab dan bahasa Ibrani –red), yang dilaporkan berisi ajaran-ajaran awal Yesus yang juga berisikan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW.

    Injil berbahasa Aram tersebut teksnya ditulis pada kulit hewan, disampul oleh kulit hewan, ditemukan oleh polisi yang sedang melakukan operasi anti-penyelundupan pada tahun 2000.

    Kitab Injil ini dijaga ketat hingga tahun 2010, ketika akhirnya diserahkan ke Musium Etnografi, dan akan segera ditampilkan kembali ke hadapan publik setelah sedikit perbaikan keamanan.

    Satu lembar halaman fotocopy dari Injil tersebut dihargai hingga 1,5 juta poundsterling.

    Tulisan di Injil Bertinta Emas, masih terbaca

    Menteri Budaya dan Pariwisata Turki, Ertugul Gunay mengatakan bahwa Kitab itu bisa jadi adalah versi asli dari Injil, yang disembunyikan oleh Gerja-gereja Kristen karena kuatnya dalil yang berhubungan dengan Islam mengenai Yesus (Nabi Isa ‘alaihi salam).

    injil barnabas tua ditemukan di turki
    Gunay juga mengatakan bahwa Vatikan telah membuat sebuah permohonan khusus untuk “melihat” naskah ayat dari Injil rahasia itu – sebuah ayat yang “kontroversial”, yang merupakan penguat dalil yang sejalan dengan keyakinan Islam, yang menyatakan dengan jelas dan terang memperlakukan YESUS SEBAGAI MANUSIA BUKAN TUHAN, yang tentu saja menolak keyakinan Trinitas dan kisah palsu penyaliban Yesus dan naskah ayat dalam Injil tersebut juga menyatakan bahwa Yesus menyatakan kabar kedatangan Nabi Muhammad SAW.

    Dalam sebuah versi Injil, Yesus dikatakan telah berkata kepada seorang pendeta: “Bagaimana Mesiah disebut? Muhamamad adalah nama yang diberkati”.

    Namun penemuan injil kuno berbahasa Aram ini menimbulkan banyak kontroversi tentang keaslian keseluruhan isi Injil tersebut. Belum ada yang dapat memastikan keaslian keseluruhan dari isi Injil ini, apakah seluruhnya memuat apa yang diajarkan Nabi Isa ‘alaihi salam, atau telah ada perubahan padanya.

    Sementara itu, Profesor teologi Turki Ă–mer Faruk Harman mengatakan kepada Daily Mail, bahwa harus melakukan penelitian ilmiah untuk mengklarifikasi apakah itu ditulis oleh Barnabas sendiri atau pengikutnya. Allahu A’lam.

    Hargailah hal-hal kecil tuk membangun yang besar.

    Jum'at ini aku solat Jumatan di salah satu mesjid (tepatnya rhs). Entahlah apakah sholat Jum'at saya ini mendapat pahala atau tidak, bahkan timbul pertanyaan di dalam diri sendiri apakah solat Jum'atanku diterima Allah apa tidak. Soalnya, selama mengikuti Jum'atan, hati ini terus "protes" ketika saya melihat dan memperhatikan orang-orang (jama'ah) dan juga hotib.

    Awal masuk mesjid saya melihat orang-orang duduk dengan tidak beraturan. Saf (barisan) pertama belum penuh, sudah ada saf kedua. Apa lagi di saf berikutnya. Yang lebih parah, ditengah-tengah masjid masih kosong melompong,  eh,,di barisan paling belakang sudah penuh. Soalnya, bisa bersandar pada tembok mesjid. 

    Yang saya tau (hasil belajar, dong), Islam mengajarkan, agar orang-orang bergegas ke mesjid untuk Jum'atan, duduk di saf depan (berurutan) dengan tidak melangkahi orang. Siapapun dia, pejabatkah, orang kecilkah, rakyat jelatakah, orang kayakah, orang miskinkah, ulamakah, awamkah, tidak peduli. Siapa datang duluan harus duduk di saf depan. Yang belakangan, ya di saf berikutnya.

    Waktupun tiba , khotib naik mimbar. Eh,,,,khutbah Jum'atnya seluruhnya bahasa Arab. Itupun singkat sekali. Sekitar 5 menit. Di khutbah keduanya lebih panjang karena baca do'anya (basa Arab, tentu). Yang saya tau, khutbah Jum'at itu harus menyampaikan "wasiat" pada jama'ah. Wasiat tentunya harus bisa ditangkap oleh yang mendengarkannya. Kalau bahasa wasiat itu dalam bahasa yang tak dimengerti,,,,,apa wasiat itu epektif ? Kalau tidak epektif, apa bisa dikatakan "menyampaikan wasiat" ? Wah, kacaolah !

    Beres khutbah, qomatpun dikumandangkan. Duh jengkelnya aku, ketika aku melihat beberapa (banyak) orang susah sekali untuk berdiri. Bahkan iqomat sudah berakhirpun masih banyak yang masih duduk. Akibatnya, karena berdiripun terlambat, ya barisan saf pun jadi tidak lurus, dan banyak tempat yang tidak sempat terisi. Yang saya tahu, bila iqomat sudah dikumandangkan, kita segera berdiri mengatur saf yang lurus, mengisi yang kosong. Dengan demikian ketika imam mulai takbir, ma'mum sudah siap dalam keadaan rapi .Allaaaahu Akbar.

    Kalau ummat ini menyepelekan hal-hal kecil seperti yang saya ungkapkan diatas, jangan harap ummat Islam berjaya menjadi besar.

    Ya Allah, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan tadi. Amin.

    Astaghfirullah, Ternyata BUMN Impor Miras

    Apakah gerangan balasan bagi bangsa munafik ini. 
    Bukankah negeri ini dibangun atas dasar Pancasila, yang sila pertama dan utamanya adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa". Yang artinya, segala sesuatu aturan yang nenyangkut ketata negaraan, ketata masyarakatan harus berdasar pada aturan"agama". Sebagian besar penduduk Republik yang dibangun atas dasar Pancasila ini adalah ummat Islam. Dalam aturan Islam, minuman keras (miras) termasuk barang haram. Mestinya, pemerintah, sebagai persentasi penduduk (rakyat) ini mempertimbangkan apa yang harus dilakukan atau jangan dilakukan untuk rakyatnya. Nyatanya, pemerintah sama sekali tidak menghiraukan itu. Buktinya, barang haram (miras) yang seharusnya dihindari,malah secara resmi diimpor oleh BUMN, yang notabene perusahaan pemerintah. 

    Coba baca beritanya yang dirilis Kabarnet pada tanggal 17 Agustus 2012 ;  

    Jakarta – KabarNet: Kita tentu masih ingat ketika umat Islam melakukan perlawanan gigih tatkala Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzy, bermaksud mencabut Perda Anti Minuman Keras (Miras) yang berlaku di sejumlah daerah di Indonesia. Kala itu, Front Pembela Islam (FPI) adalah salah satu ormas Islam yang paling gigih melawan rencana pencabutan perda anti miras tersebut. Namun apa lacur, minuman keras memabukkan yang merupakan barang haram dan berbahaya bagi kesehatan itu justru diimpor secara resmi dan dalam jumlah besar oleh pemerintah malalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Sarinah (Persero).

    Ternyata PT Sarinah (Persero) tidak hanya berbisnis di sektor ritel dan pusat perbelanjaan saja. BUMN ini juga menjalankan bisnisnya sebagai importir besar minuman keras beralkohol (miras).
    Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Sarinah, Mira Amahorseya, di hadapan sejumlah perwakilan media, di Gedung Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta, Sabtu (11/8/2012).
    “Kalau impor minuman alkohol masih jalan saja. Masih menjalankan sebagai importir bersama 14 importir lainnya. Kalau singkong kita sebagai eksportir dan distributor itu masih jalan. Keduanya sangat prospektif,” ungkap Mira.
    Untuk diketahui, PT Sarinah dikenal sebagai importir resmi minuman keras beralkohol, setidaknya semenjak ditunjuk oleh pemerintah pada tahun 2005 silam. PT Sarinah mengimpor berbagai jenis minuman keras dari bermacam-macam merek yang didatangkan dengan harga mahal dari pelbagai negara, diantaranya Prancis, Australia, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya.
    Salah satu alasan PT Sarinah berbisnis miras sebagai pengimpor dan penjual ritel lantaran bisnis miras ini dinilai prospektif, yakni menguntungkan dan berprospek cerah karena banyak peminatnya. Hal itu diakui oleh Direktur Utama PT Sarinah, Mira Amahorseya, “sangat prospektif,” tandasnya.
    Sebuah fenomena menarik, namun menggelikan, bagi sebuah negara seperti Indonesia dengan populasi penganut agama Islam yang terbesar di dunia. Semoga saja bencana dan malapetaka tidak menimpa rakyat Indonesia yang mayoritas muslim, mengingat masih banyaknya kemaksiatan yang sengaja dipupuk, dipelihara, dan bahkan dikembangkan oleh pemerintah negeri ini. [KbrNet/adl]

    UKG. Untuk apa ?

    Maunya apa sih pemerintah ini ? Guru sudah dinyatakan lulus Uji Sertifikasi. Duitnyapun sudah dibayarkan. Hasil kerjanya katanya tidak ada peningkatan. Sekarang, guru harus diuji ulang melalui Uji Kompetensi Guru(UKG). Pelaksanaannya melalui internet alias on line. Sontak saja para guru (tidak semua) blingsatan, karena kenyataannya masih banyak guru yang belum mengenal internet. Bahkan mengoperasikan computer pun gak pernah.
    Pas pelaksanaan UKG, server ngadat. Soal, gak bisa diakses. Akhirnya guru kecewa. UKG tertunda.

    Kabarnya progran UKG ini dibiayai pemerintah (APBN) rata-rata 200 ribu rupiah perpeserta. Ada 1,2 juta lebih guru yang sudah bersertifikasi. Artinya, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk satu kegiatan ini paling tidak , 1,2 juta x 200 ribu rupiah = 240 milyard rupiah. Ada info lain kabarnya sampai 300 milyar rupiah. Bila untuk kegiatan yang bermanfaat , uang sebesar itu tak terlalu gede. Tapi , banyak fihak yang mempertanyakan manfaat program ini bagi dunia pendidikan, manfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat seluruhnya, manfaat bagi peningkatan martabat bangsa ini, apa ? Kalangan pendidik saja  banyak yang tak mengerti apa tujuan UKG ini. Awalnya dikira unuk menguji ulang sertifikasi yang berakibat langsung terhadap status sertifikat dan uangnya. Ternyata tidak ada pengaruhnya. Belakangan jawaban pemerintah, UKG untuk PEMETAAN GURU.Lhoooooo,,,,,,kalau untuk pemetaan data awalnya harus akurat. Kalau hasil UKG dijadikan bahan atau dasar pemetaan, sesungguhnya data awalnya diragukan alias tidak akurat. Coba saja bila guru tersebut sudah terbiasa dengan computer , sudah biasa main di internet, hasilnya dapat dipastikan mendekati kapasitas dirinya sebagai guru. Tapi bagi guru yang belum terbiasa (mencobapun belum) main computer, wah ,,,,hasilnyapun bisa dipastikan "seadanya".
    Ingat dengan adanya UKG , guru menjadi kurang mengajar, karena perhatian pikirannya bukan bagaimana mengajar yang baik dan berhasil, tapi bagaimana saya bisa mengikuti UKG.
    Sebagai orang kecil, mengapa untuk pemetaan kemampuan guru di Indonesia ini tidak memaksimalkan peran petugas dan pejabat-pejabat yang ada di tingkat bawah. Lengkapi mereka dengan segala peralatan, lakukan pengawasan yang sebenar-benarnya pengawasan. Lakukan tindakan bila ada penyelewengan. Saya kira itu lebih efektif.

    Bagi yang membaca tulisan ini, mohon maaf bila kurang berkenan. Ma'lum saya cuma lulusan eser.

    Sholat Taraweh kok diperlakukan begitu ?

    Sepuluh hari bulan Ramadhan sudah berlalu. Sepuluh malam pula mesjid-mesjid penuh bergemuruh, ketika usai Sholat isya berlangsung solat taraweh berjamaah. Suara imam lantang bersambungan tanpa hela nafas seperti diburu  sesuatu, membacakan surah al-Fatihah dan surah-surah lainnya dalam Al-Qur'an. Begitu usai imam membaca Fatihah, maka menggelegarlah ucapan jamaah ma'mum ; "amiiiiiiiiiin". Gelegar itu didukung pula oleh pengeras suara yang saat ini sudah menjadi alat elektronik yang "wajib" bagi setiap mesjid.
    Banyak orang berpendapat, bahwa situasi Ramadhan seperti yang digambarkan diatas, adalah sesuatu yang baik, dengan alasan bahwa kegiatan "taraweh berjamaah" menjadi syi'ar Islam.

    Dalam tulisan ini, saya ingin memberikan komentar dan pendapat mengenai hal diatas. Ada 2 hal yang saya terus bertanya baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, yang sampai saat ini belum mendapat jawaban yang memuaskan. 
    Pertama : Yang saya tahu, istilah "sholat taraweh" dalam naskah-naskah hadits Nabi sulit ditemukan. Yang ada , istilah yang dimaksud adalah " qiyaamu ramadhan" atau "qiyaamu lael". Ada banyak ditemukan hadist-hadist menegenai itu. Saya sama sekali tidak akan mempersoalkan apakah 11 rakaat atau 20 rakaat, walaupun masih ada pihak-pihak yang mempersoalkannya. 
    Dalam hadist-hadist qiyamu ramadhan disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukannya di mesjid pada awal-awal Ramadhan, dan itu diikuti para sahabat.  Berikutnya beliau lakukan di rumah. Hal ini, menurut para ahli, Nabi khawatir dikemudian hari shalat malam yang beliau lakukan dianggap wajib, sebagaimana pada hadist berikut : “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pada suatu malam salat di masjid lalu para sahabat mengikuti salat Beliau, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Beliau salat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti salat Nabi n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Beliau bersabda: ‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadan.” (Muttafaqun ‘alaih)

    Yang saya lihat saat ini di mesjid-mesjid dan mushola-mushola (terutama di sekitar saya tinggal) sholat "taraweh" seolah hukumnya wajib. Orang-orang yang tidak biasanya sholatpun berbondong-bondong kemesjid untuk taraweh. Laki-laki maupun perempuan. Bahkan yang tidak ke mesjidpun menjadi celaan. Mesjidpun menjadi penuh sesak.

    Sebagai seorang muslim, saya sangat bangga melihat kondisi ini. Tapi apa yang terjadi ketika Ramadhan usai. Mesjidpun kembali kepada keadaan semula. Jamaah solat Magrib dan Isya dua, tiga saf paling banyak. 
    Saya bertanya pada diri saya sendiri ; "apa yang mereka fahami tentang taraweh ?" Bukankah yang wajib itu adalah sholat Isanya. Dan keutamaan berjamaah Isya pun sudah pada tahu. Mengapa mereka tak datang ?

    Kedua : Sholat taraweh (apapun namanya) tetap ibadah. Artinya ; pelaksanaannya harus sesuai dengan apa yang diperintahkan dan harus sesuai dengan yang pernah dicontokan RosulNya, dengan tertib, khidmat dan khusyu.
    Apa yang saya lihat ? 
    Imam membacakan surah-surah dengan cepat seolah ada yang  "mengejar-ngejar". Tak ada kesan khidmat, tertib dan khusyu. Artikulasi bahasa Arabnya menjadi kabur. Kontan pula makmumnya mengucapkan "amiiiin" seperti berteriak sekeras-kerasnya.

    Saya tak habis pikir, mengapa "sholat taraweh" diperlakukan seperti itu ?
    Yang paling mengherankan saya, dari tahun ketahun, ya,,, seperti itu, tanpa ada perubahan untuk lebih sesuai dengan tuntunan Rosul-Nya.

    Bagi yang membaca blog saya ini, tolong berikan komentarnya.

    Mau Jum'at atau Sabtu, Berpuasalah dengan benar dan Ikhlas.

    Hari ini, Kamis 19 Juli 2012, ummat Islam Indonesia ramai membicarakan kapan mulai puasa. Jum'at atau Sabtu. Muhammadiyah sudah memastikan bahwa awal Ramadhan tahun ini jatuh pada hari Jum'at 20 Juli. Sementara yang lain masih menunggu keputusan pemerintah.Muhammadiyah memutuskan hal itu atas dasar perhitungan ilmu astronomi. Dasar hukumnya Qur'an Surat Yunus ayat 5. Menurut mereka,  ijtima terjadi   pada Kamis 19 Juli 2012 jam 11.24. Hilal berada pada posisi 1,4 derajat diatas ufuk. Artinya, hilal sudah wujud dan sudah "dilihat" sesuai dengan hadits Nabi yang mengatakan "Berpuasalah kamu apabila melihat bulan dan berbukalah apabila melihat bulan". Mereka berkeyakinan bahwa "melihat" tidak harus dengan mata , tapi bisa dengan ilmu.
    Sedang bagi lainnya (terutama kaum Nahdiyin) bahwa menentukan awal Ramadhan dengan melihat bulan secara harfiyah. Mereka berpegang pada hadits diatas, yang ujungnya "apabila kamu tidak bisa melihat (bulan) genapkanlah bulan Sya'ban 30 hari". Atas dasar itulah pada tanggal 29 Sya'ban mereka melakukan "ru'yat" di beberapa tempat terbuka untuk dapat melihat bulan (hilal).
    Lepas magrib, Kementrian Agama yang dipimpin Menteri Agama, Suryadarma Ali menyelenggarakan Sidang Itsbat untuk memutuskan awal Ramadhan dengan menghadirkan seluruh organisasi Islam. Dalam sidang itu didengarkan laporan hasil rukyat di berbagai tempat di Indonesia dan hasilnya menjadi kesimpulan. 
    Ujungnya Menteri Agama, atas nama pemerintah memutuskan bahwa awal Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Sabtu 21 Juli 2012, karena laporan tim yang dibentuk pemerintah seluruhnya tidak melihat hilal.
    Padahal, soal "tidak bisa melihat hilal" pada saat itu, sudah bisa diduga dan pasti, sebab menurut ahli falaq (astronomi) dan ilmu hisab posisi hilal dibawah 2 derajat, tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Apalagi diufuk barat tempat matahari terbenam dan hilal muncul, tertutup awan.

    Terlepas dari dua putusan yang berbeda itu, saya berpandangan bahwa, apabila keduanya didasarkan kepada keinginan melakukan ibadah dengan ikhlas, tak ada yang bisa disalahkan. Bahkan saya lebih menyoroti persoalan ummat ISLAM yang sepertinya terus diobok-obok pihak yang tak suka akan ISLAM. Mereka senang apabila kita terus beseteru diantara ummat Islam sendiri. Jika terus begini, kekuatan ummat Islam akan terus melemah. Kondisi seperti inilah yang diharapkan terus berkembang oleh pihak-pihak tertentu. 

    Oleh karena itu, wahai saudara-saudaraku yang terlindung oleh pengakuan dan kesaksian bahwa sesunggunya Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah RosulNya, jangan persoalan ini menjadikan kita "bercerai". Tolong perhatikan peringatan Allah dalam Al-Qur'an "dan berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah, dan jangan kau bercerai-berai". Justru dengan perbedaan inilah kita bisa memahami betapa pentingnya kita menjalin kesatuan ummat Islam. Ingat, musuh Islam terus mengitai kelemahan-kelemahan kita. Mereka tak akan segan-segan menghancurkan kita ketika kila lemah.

    Yang terpenting, laksanakanlah ibadah saum selama satu bulan dengan benar dan ikhlas. Mudah-mudahan Allah SWT selalu menerima ibadah kita, dan mengampuni segala kekhilafan kita. Amin.


    Mulai Tahun Ini, Muhammadiyah Tidak Ikut Sidang Isbat



    Jakarta, - Mulai tahun ini, Muhammadiyah tidak lagi mengikuti sidang isbat yang biasa digelar Kementerian Agama untuk menentukan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri. Muhammadiyah tetap dengan metodenya yani menggunakan ilmu esakta yaitu astronomi untuk menetapkan.
    Tahun ini, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan jatuh pada 20 juli 2002 dan salat taraweh dimulai pada 19 Juli 2012 malam.
    "Kami sudah bisa menetapkan awal puasa juga hari raya sampai seratus tahun ke depan. Hal itu karena kami memiliki rumus esakta seperti astronomi dan falak sehingga sidang Isbat tidak diperlukan lagi oleh kami," ujar Din Syamsuddin, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/06/2012). Dia menilai, pelaksanaan sidang Isbat bertentangan dengan prinsip demokrasi. Hal tersebut mengacu pada dalam proses sidang Isbat tersebut tidak ada diskusi. Dalam sidang tersebut keputusan hanya dipegang oleh satu orang dan hal tersebut menurutnya tidak layak bagi kalangan lainnya yang menghendaki saling tukar pikiran seperti yang diharapkan Muhammadiyah.
    "Menurut kami sidang isbat tidak perlu karena melalui sidang itu pemerintah tidak mengayomi umat. Dalam sidang itu banyak kalangan tidak terwadahi aspirasinya karena tidak ada tukar pendapat," tambahnya.
    Sidang isbat adalah sidang untuk memutuskan awal puasa dan jatuhnya hari raya Idul Fitri yang dihadiri oleh ormas keagamaan Islam. Keputusan dalam sidang isbat sepenuhnya ada dalam tangan Kemenag.

    ks/kompas.com

    Anggaran "Multi Years". Apa itu ?

    "Multi Years". Istilah ini sering muncul dalam perbincangan baru-baru ini setelah para cerdik cendekiawan "melihat" kejanggalan-kejanggalan dalam proyek Hambalang. 
     
     Dari dana APBN 2010 yang tertera di Kementerian Pemuda dan Olahraga saat menterinya dijabat Adyaksa Daud, 125 milyar rupiah dianggarkan untuk pembangunan Sekolah dan Pelatihan Olahraga. Lokasinya di bukit Hambalang Kabupaten Bogor. Mata anggaran tersebut diberi tanda bintang, yang artinya mata anggaran tersebut tidak bisa direalisasikan. Anehnya, angka 125 milyar rupiah yang telah diberi tanda bintang itu, ketika Menpora berganti dijabat Andi Malarangeng, muncul kembali, bahkan membengkak menjadi 1,2 triliun rupiah. Proyekpun berubah menjadi "Sport Center".
     
     Menurut Andi Nurpati, seorang petinggi partai Demokrat, bahwa Andi Malarangeng memiliki pandangan lebih luas tentang perlunya pembangunan olahraga di Indonesia. Jadi Proyek Hambalang bukan hanya sekedar pembangunan sekolah olah raga, sebagaimana dirancang Adyaksa Daud. Namun diperluas menjadi pusat kegiatan pendidikan, pelatihan sekaligus menjadi tempat kegiatan olahraga dengan fasilitas yang lengkap.
     
    Dalam keadaan normal, obsesi yang dirancang Menpora Andi Malarangeng memang hebat, briliant, cemerlang. Tapi sayang, ide bagus itu ternyata disertai bumbu-bumbu tak pantas dan tak patut, sehingga tercium aroma tak sedap. Publik mencium ketidak beresan persoalan tersebut sejak tahap perencanaan. 
    Dari mata anggaran yang sudah diberi bintang alias dibatalkan, ternyata muncul kembali. Kemudian angka membengkak menjadi 1,2 triliun. Kabarnya penambahan dana tersebut tidak diketahui oleh anggota DPR, tapi anehnya Banggar DPR-RI mengetahuinya. Andi Malarangeng memberi penjelasan bahwa anggaran sebesar itu tidak didanai dari satu tahun anggaran, melainkan oleh "beberapa tahun anggaran" tahun berikut. Itu, yang dimaksud "multi years". Dan menurut beberapa pihak penambahan anggaran tiap tahu berikutnya tidak usah mendapat persetujuan DPR. Kok begitu, ya ? 
     
    Buat kami-kami , orang kecil, apa betul pembangunan "sport center" semegah itu saat ini sangat kita butuhkan, sehingga harus menempatkannya pada posisi istimewa dalam posisi APBN (dengan tidak usah mendapat persetujuan DPR) ? Bukankah kita masih punya masalah-masalah sosial yang menyentuh kehidupan sebagian besar bangsa ini ? Belum lagi berita-berita tentang duit untuk membiayai proyek itu, tidak seluruhnya dipergunakan pembangunan proyek, tapi dibagi-bagi (dikorupsi) beramai-ramai orang-orang tertentu. Paling tidak sebagaimana"ocehan" mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M.Nazarudin. 
     
     Tiba-tiba muncul "bau busuk" yang bersumber dari pembangunan proyek itu, sesuatu yang telah terjadi 6 bulan yang lalu (Desember 2011) baru terungkap bulan-bulan ini (akhir Mei 2012). Beberapa bangunan di proyek itu ambruk karena tanahnya amblas. Mata publikpun menjurus pada peristiwa itu, dan terlihat jelas kejanggalan-kejanggalan. Nah, lho....! Umpet-umpetan dengan rakyat, akhirnya ketauan juga.
     
    Support : YPK | JKR | JKR
    Copyright © 2010 okabe.com - All Rights Reserved
    JOKER JOKER Published by JOKER
    Proudly powered by POSTING