Headlines News :
Home » » Segeralah kembali kepada ajaran Islam yang benar.

Segeralah kembali kepada ajaran Islam yang benar.

Written By joker.com on Jumat, 21 September 2012 | 01.38


oleh : Kasim Suriadinata,S.Pd

Penduduk Republik ini sebagian besar beragama Islam. Statistik tahun 60-an menyebutkan 90 % dari penduduk Indonesia  beragama Islam. Meski belakangan, angka itu jauh menurun. Tapi yang jelas bahwa ummat Islam merupakan bagian terbesar (mayoritas), yang penyebarannya merata di seluruh propinsi. Oleh karena itu, penganut agama lain sering merasa terkucil dan mungkin merasa terintimidasi karena jumlah mereka tidak terlalu banyak.
Kondisi ini sering dimanfaatkan beberapa pihak untuk mencapai tujuannya, terutama politik dan ekonomi. Ummat Islam Indonesia  yang “banyak” itu menjadi objek  pasar global yang terus menerus dikumandangkan kekuatan ekonomi global dengan sistem ekonomi liberalnya. Dalam kontek politik, ummat Islam berkali-kali menjadi objek untuk mendukung partai politik atau tokoh politik dengan mengedapankan icon-icon Islam, terutama ketika kampanye, padahal yang sebenarnya partai politik atau tokoh politik tersebut tak memiliki sedikitpun tujuan untuk membangun ummat Islam dengan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam. Memang ada bebebrapa partai politik atau tokoh politik yang mengarah kesana, tapi terkadang setelah mereka duduk dan berkuasa menjadi lupa.
Pertanyaannya, mengapa ummat Islam yang banyak ini, menjadi sangat mudah dijadikan objek kepentingan orang lain ?
Ada beberapa hipotesa untuk menjawab pertanyaan diatas.

Pertama : Ummat Islam Indonesia sebagian besar menganut Islam melalui proses kultur. Ketika dia lahir ke dunia dari ibu bapaknya yang beragama Islam maka akan otomatis menjadi muslim (diakukan beragama Islam).

Kedua : Sebagian (besar)ummat Islam Indonesia kurang memiliki semangat untuk mempelajari Islam  yang sebenarnya. Dengan demikian,  pemahaman dan pengetahuan tentang islam di kalangan ummat Islam sendiri sangat terbatas.

Ketiga : Para mubaligh, ulama, ustadz sering memberikan pemahaman yang tidak seimbang tentang betapa pentingnya menguasai seluk-beluk kehidupa di dunia, dengan berbagai aspeknya  ; sosial, budaya, ekonomi, politik dan aspek-aspek lainnya. Mereka cenderung berorintasi pada soal “keakheratan” dengan stimulus “pahala”. Padahal Islam mengajarkan kepada ummat manusia untuk hidup selamat dan sejahtera di dunia dan mendapat keselamatan dan kebahagiaan di akhirat.

Keempat : Ummat Islam Indonesia  kurang mempelajari sejarah , tentang bagaimana Islam diturunkan Allah SWT kepada ummat manusia, sejak Adam as sampai Nabi terakhir Muhammad SAW, dan bagaimana pula perkembangan ummat Islam setelah wafat Rosulullah SAW.

Kelima : Ummat Islam Indonesia memang sudah diracuni faham yang sengaja ditancapkan oleh penjajah (Belanda) ketika penjajah ingin menguasai Aceh yang islamnya sangat kuat dan sulit ditaklukkan. Belanda mengirim seorang bernama Snouck Hurgronje, seorang profesor ahli hukum di Negeri Belanda. Sebelum diterjunkan di Aceh (Indonesia), Snouck Hurgrunje “disekolahkan “ dulu di Mekah untuk belajar tentang Islam. Karena kecerdasannya, dalam waktu yang tidak terlalu lama, dia sudah sangat pandai dan faham tentang Islam. Dia fasih berbahasa Arab, fasih membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, fasih pula membacakan hadits-hadits. Dia sangat faham tentang ilmu fiqh. Bahkan penampilannya pun, kita  tak akan menyangka kalau dia adalah seorang kafir yang akan menikam ummat Islam Aceh (Indonesia). Ketika dia terjun ke masyarakat Aceh , Snouck Hurgronje berganti nama menjadi Syeh Abdul Gafar. Bahkan ketika berkunjung ke Banjarmasin, dia dielu-elukan dengan sambutan dan penghormatan luar biasa sebagai ulama dari Mekah.  

Kiprah penyamaran kafir penjajah yang berubah nama menjadi Syeh Abdul Gafar itu terus berlanjut ke Pulau Jawa. Dia menikah dengan seorang perempuan anak petinggi di Bandung. Dia juga mengawini perempuan anak seorang Kiyai  pemimpin sebuah Pondok Pesantren di Banten. Dari perkawinan-perkawinan itu dia menadapatkan turunan, yang sampai saat ini masih ada. Dalam “perjuangan kafir penjajah”nya itulah dia menyebarkan ajaran-ajaran agar ummat Islam jangan memperhatikan dunia. Curahkanlah semua kekuatan untuk akhirat saja.

Keenam : Pengaruh global yang memang sudah terencana dalam skenario besar untuk menguasai dunia. Gerakan ini dilakukan oleh organisasi orang-orang Yahudi. Salah satu organisasi yang menjadi alat perjuangannya adalah “Free Masonry”. Pengaruh gerakan tersebut di Indonesia sudah sangat terasa. Mereka bergerak melalui saluran-saluran politik, ekonomi dan budaya. Para pemimpin negara / pemerintahan dan pelaku bisnis di seluruh dunia tidak akan luput dari pantauan mereka untuk dipengaruhi dan dikuasai. Dalam hal budaya, sudah sangat jelas, betapa bangsa ini sudah hampir tidak mengenal budaya kita sendiri, setelah generasi kita terus menerus disuguhi budaya mereka, yang jika diukur dari kesenangan, tentu lebih menarik.

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN ?
Setelah kita tahu kondisi diatas tentu harus ada upaya-upaya ,baik perorangan (diri sendiri) maupun kelompok (organisasi), dengan tujuan  untuk memahami Islam yang sebenarnya. Saya menggunakan istilah “islam yang sebenarnya” ,pengertiannya sebagai berikut :
Bahwa yang dimaksud adalah ; “ Islam yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, sejak beliau mendapat wahyu pertama hingga beliau wafat.”  Selama itulah beliau mendapat amanah Allah (Al-Qur’an) dan mengajarkannya kepada ummat manusia melalui ucapannya, perbuatannya dan ketetapannya (qauliyah, fi’liyah dan takririyah) yang disebut Sunnah.  Dan itulah ajaran Islam yang sebenarnya. Mengapa saya begitu ektrim menggunakan istilah itu. Saya berkeyakinan bahwa Islam diturunkan kepada Muhammad SAW. tIdak kepada Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra, Ali,ra, atau siapapun. Jadi ketika para Sahabat Nabi yang saya sebut diatas dan para sahabat lainnya mengajarkan Islam kepada generasinya, dia berda’wah menyampaikan apa-apa yang dia lihat, yang dia dengar dan yang dia rasakan ketika Rosulullah mengajarkan Islam kepadanya. Para sahabat adalah orang-orang yang sangat mulia dan mudah-mudahan dimuliakan Allah SWT karena posisinya yang selalu mendampingi Rosul dalam menyampaikan risalah Islam. Walau demikian, mereka tidak boleh mengambil keputusan yang bersifat “addin” tanpa ada perintah atau petunjuk dari Rosulullah Muhammad SAW. Makna dari uraian diatas ialah bahwa Islam yang sebenarnya adalah “Al-Qur’an dan As-Sunnah”.
Berikutnya, kita harus memahami dan meyakini bahwa segala kebaikan yang kita lakukan didunia (tentu dengan landasan aqidah dan syariah Islam) akan mendapat pahala di akhirat nanti.
“Segala kebaikan yang kita lakukan didunia” yang saya maksud adalah bukan hanya ibadah mahdoh tapi juga perilaku yang dibutuhkan oleh manusia dalam mengurus komunitas (keluarga, lingkungan, bangsa, negara bahkan kehidupan ummat manusia di dunia ini. Selama ini kita banyak menyerahkan persoalan-persoalan keduniaan kepada orang lain. Mereka urusi dan kuasai urusan politik, mereka urusi urusan teknologi, mereka urusi urusan ekonomi, mereka urusi urusan budaya. Akhirnya, kita didikte mereka dalam hal politik, ekonomi, teknologi, budaya. Dalam tulisan ini saya ingin mengajak kaum muslimin untuk bangkit dari kondisi ini. Terutama kepada generasi muda, segeralah pelajari Islam yang sebenar-benarnya. Pelajari Al-Qur’an dengan tuntas, pelajari Kitab-kitab Hadits (tentu hadits-hadits yang tingkatannya bisa dijadikan hujjah). Jangan separo-separo atau setengah-setengah, sebab bisa menyebabkan salah pengertian. Salah satunya adalah bahwa Islam mengajarkan perdamaian antar sesama manusia, perdamaian antar ummat walau berbeda agama, islam mengajarkan saling tolong menolong. Dan ingat, Islam tidak mengajarkan kekerasan, apalagi anarkisme.  Islam tidak mengajarkan untuk menyakiti diri sendiri, apalagi orang lain. Islam tidak mengajarkan kebencian apalagi yang didasarkan pada kedendaman. Islam mengajarkan agar melindungi orang-orang yang lemah, termasuk kelompok minoritas.  Sungguh indah Islam bila diimplementasikan oleh orang-orang yang memahami benar tentang Islam . Selama ini Islam banyak diimpiltrasi orang-orang yang memang ingin menghancurkan Islam. Mereka hancurkan Islam dari dalam. Hingga muncul stigma-stigma bahwa Islam adalah agama kekerasan, jihad diartikan sebagai pembunuhan-pembunuhan. Islam menjadi agama yang sangat menakutkan, mengerikan.

Wahai ummat Islam, terutama generasi muda. Segeralah kembalikan citra Islam kepada citra yang benar. Segeralah kembali kepada ajaran yang benar , Al-Quran dan As-Sunnah.

Penulis adalah ; Ketua Yayasan Pendidikan Islam Ikhwanul Muslimin.




Share this post :

Posting Komentar

 
Support : YPK | JKR | JKR
Copyright © 2010 okabe.com - All Rights Reserved
JOKER JOKER Published by JOKER
Proudly powered by POSTING