Headlines News :
Home » » Hargailah hal-hal kecil tuk membangun yang besar.

Hargailah hal-hal kecil tuk membangun yang besar.

Written By joker.com on Kamis, 23 Agustus 2012 | 23.23

Jum'at ini aku solat Jumatan di salah satu mesjid (tepatnya rhs). Entahlah apakah sholat Jum'at saya ini mendapat pahala atau tidak, bahkan timbul pertanyaan di dalam diri sendiri apakah solat Jum'atanku diterima Allah apa tidak. Soalnya, selama mengikuti Jum'atan, hati ini terus "protes" ketika saya melihat dan memperhatikan orang-orang (jama'ah) dan juga hotib.

Awal masuk mesjid saya melihat orang-orang duduk dengan tidak beraturan. Saf (barisan) pertama belum penuh, sudah ada saf kedua. Apa lagi di saf berikutnya. Yang lebih parah, ditengah-tengah masjid masih kosong melompong,  eh,,di barisan paling belakang sudah penuh. Soalnya, bisa bersandar pada tembok mesjid. 

Yang saya tau (hasil belajar, dong), Islam mengajarkan, agar orang-orang bergegas ke mesjid untuk Jum'atan, duduk di saf depan (berurutan) dengan tidak melangkahi orang. Siapapun dia, pejabatkah, orang kecilkah, rakyat jelatakah, orang kayakah, orang miskinkah, ulamakah, awamkah, tidak peduli. Siapa datang duluan harus duduk di saf depan. Yang belakangan, ya di saf berikutnya.

Waktupun tiba , khotib naik mimbar. Eh,,,,khutbah Jum'atnya seluruhnya bahasa Arab. Itupun singkat sekali. Sekitar 5 menit. Di khutbah keduanya lebih panjang karena baca do'anya (basa Arab, tentu). Yang saya tau, khutbah Jum'at itu harus menyampaikan "wasiat" pada jama'ah. Wasiat tentunya harus bisa ditangkap oleh yang mendengarkannya. Kalau bahasa wasiat itu dalam bahasa yang tak dimengerti,,,,,apa wasiat itu epektif ? Kalau tidak epektif, apa bisa dikatakan "menyampaikan wasiat" ? Wah, kacaolah !

Beres khutbah, qomatpun dikumandangkan. Duh jengkelnya aku, ketika aku melihat beberapa (banyak) orang susah sekali untuk berdiri. Bahkan iqomat sudah berakhirpun masih banyak yang masih duduk. Akibatnya, karena berdiripun terlambat, ya barisan saf pun jadi tidak lurus, dan banyak tempat yang tidak sempat terisi. Yang saya tahu, bila iqomat sudah dikumandangkan, kita segera berdiri mengatur saf yang lurus, mengisi yang kosong. Dengan demikian ketika imam mulai takbir, ma'mum sudah siap dalam keadaan rapi .Allaaaahu Akbar.

Kalau ummat ini menyepelekan hal-hal kecil seperti yang saya ungkapkan diatas, jangan harap ummat Islam berjaya menjadi besar.

Ya Allah, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan tadi. Amin.

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : YPK | JKR | JKR
Copyright © 2010 okabe.com - All Rights Reserved
JOKER JOKER Published by JOKER
Proudly powered by POSTING