Headlines News :

BERITA BLOG

Total Tayangan Halaman

"Orang Kecil Berbicara"

TEMAN BLOGGING

    KOMENTAR DARI FACEBOOK

    www.facebook.com/suriadinata1

    Mulai Tahun Ini, Muhammadiyah Tidak Ikut Sidang Isbat



    Jakarta, - Mulai tahun ini, Muhammadiyah tidak lagi mengikuti sidang isbat yang biasa digelar Kementerian Agama untuk menentukan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri. Muhammadiyah tetap dengan metodenya yani menggunakan ilmu esakta yaitu astronomi untuk menetapkan.
    Tahun ini, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan jatuh pada 20 juli 2002 dan salat taraweh dimulai pada 19 Juli 2012 malam.
    "Kami sudah bisa menetapkan awal puasa juga hari raya sampai seratus tahun ke depan. Hal itu karena kami memiliki rumus esakta seperti astronomi dan falak sehingga sidang Isbat tidak diperlukan lagi oleh kami," ujar Din Syamsuddin, Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/06/2012). Dia menilai, pelaksanaan sidang Isbat bertentangan dengan prinsip demokrasi. Hal tersebut mengacu pada dalam proses sidang Isbat tersebut tidak ada diskusi. Dalam sidang tersebut keputusan hanya dipegang oleh satu orang dan hal tersebut menurutnya tidak layak bagi kalangan lainnya yang menghendaki saling tukar pikiran seperti yang diharapkan Muhammadiyah.
    "Menurut kami sidang isbat tidak perlu karena melalui sidang itu pemerintah tidak mengayomi umat. Dalam sidang itu banyak kalangan tidak terwadahi aspirasinya karena tidak ada tukar pendapat," tambahnya.
    Sidang isbat adalah sidang untuk memutuskan awal puasa dan jatuhnya hari raya Idul Fitri yang dihadiri oleh ormas keagamaan Islam. Keputusan dalam sidang isbat sepenuhnya ada dalam tangan Kemenag.

    ks/kompas.com

    Anggaran "Multi Years". Apa itu ?

    "Multi Years". Istilah ini sering muncul dalam perbincangan baru-baru ini setelah para cerdik cendekiawan "melihat" kejanggalan-kejanggalan dalam proyek Hambalang. 
     
     Dari dana APBN 2010 yang tertera di Kementerian Pemuda dan Olahraga saat menterinya dijabat Adyaksa Daud, 125 milyar rupiah dianggarkan untuk pembangunan Sekolah dan Pelatihan Olahraga. Lokasinya di bukit Hambalang Kabupaten Bogor. Mata anggaran tersebut diberi tanda bintang, yang artinya mata anggaran tersebut tidak bisa direalisasikan. Anehnya, angka 125 milyar rupiah yang telah diberi tanda bintang itu, ketika Menpora berganti dijabat Andi Malarangeng, muncul kembali, bahkan membengkak menjadi 1,2 triliun rupiah. Proyekpun berubah menjadi "Sport Center".
     
     Menurut Andi Nurpati, seorang petinggi partai Demokrat, bahwa Andi Malarangeng memiliki pandangan lebih luas tentang perlunya pembangunan olahraga di Indonesia. Jadi Proyek Hambalang bukan hanya sekedar pembangunan sekolah olah raga, sebagaimana dirancang Adyaksa Daud. Namun diperluas menjadi pusat kegiatan pendidikan, pelatihan sekaligus menjadi tempat kegiatan olahraga dengan fasilitas yang lengkap.
     
    Dalam keadaan normal, obsesi yang dirancang Menpora Andi Malarangeng memang hebat, briliant, cemerlang. Tapi sayang, ide bagus itu ternyata disertai bumbu-bumbu tak pantas dan tak patut, sehingga tercium aroma tak sedap. Publik mencium ketidak beresan persoalan tersebut sejak tahap perencanaan. 
    Dari mata anggaran yang sudah diberi bintang alias dibatalkan, ternyata muncul kembali. Kemudian angka membengkak menjadi 1,2 triliun. Kabarnya penambahan dana tersebut tidak diketahui oleh anggota DPR, tapi anehnya Banggar DPR-RI mengetahuinya. Andi Malarangeng memberi penjelasan bahwa anggaran sebesar itu tidak didanai dari satu tahun anggaran, melainkan oleh "beberapa tahun anggaran" tahun berikut. Itu, yang dimaksud "multi years". Dan menurut beberapa pihak penambahan anggaran tiap tahu berikutnya tidak usah mendapat persetujuan DPR. Kok begitu, ya ? 
     
    Buat kami-kami , orang kecil, apa betul pembangunan "sport center" semegah itu saat ini sangat kita butuhkan, sehingga harus menempatkannya pada posisi istimewa dalam posisi APBN (dengan tidak usah mendapat persetujuan DPR) ? Bukankah kita masih punya masalah-masalah sosial yang menyentuh kehidupan sebagian besar bangsa ini ? Belum lagi berita-berita tentang duit untuk membiayai proyek itu, tidak seluruhnya dipergunakan pembangunan proyek, tapi dibagi-bagi (dikorupsi) beramai-ramai orang-orang tertentu. Paling tidak sebagaimana"ocehan" mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M.Nazarudin. 
     
     Tiba-tiba muncul "bau busuk" yang bersumber dari pembangunan proyek itu, sesuatu yang telah terjadi 6 bulan yang lalu (Desember 2011) baru terungkap bulan-bulan ini (akhir Mei 2012). Beberapa bangunan di proyek itu ambruk karena tanahnya amblas. Mata publikpun menjurus pada peristiwa itu, dan terlihat jelas kejanggalan-kejanggalan. Nah, lho....! Umpet-umpetan dengan rakyat, akhirnya ketauan juga.
     
    Support : YPK | JKR | JKR
    Copyright © 2010 okabe.com - All Rights Reserved
    JOKER JOKER Published by JOKER
    Proudly powered by POSTING